Rabu, 03 April 2019

Laporan keuangan usaha cup cake

Laporan Keuangan Cup Cake



Untuk mendapatkan tampilan cup cake yang menarik di atasnya Anda bisa membuat kreasi misalnya dengan membentuk bunga dengan menggunakan crim atau dengan memberi taburan meses atau chip. Setelah Anda menguasai cara membuat cuke langkah berikutnya adalah Anda melakukan analisa usaha. Di bawah ini akan saya beri contoh cara menganalisa usaha cup cake.
  1. Analisa SWOT Usaha
  • Strength : Anda bisa menjelaskan potensi apa saja yang dimiliki oleh usaha Anda misalnya di wilayah Anda persaingan masih belum terlalu ketat sehingga usaha Anda masih mempunyai peluang untuk menjadi usaha yang besar
  • Weakness : Anda bisa menyebutkan jika diwilayah Anda banyak pesaing, Anda bisa menyebutkan mana saja yang sekiranya menjadi pesaing Anda
  • Opportunity : Anda bisa menjelaskan bahwa usaha cup cake yang akan Anda dirikan sebuah usaha yang bertujuan untuk memberikan varian yang berbeda dari kue-kue pada umunya
  • Threat : Anda bisa menjelaskan resiko apa saja yang menurut Anda akan hadapi selama menjalankan usaha cup cake.
  1. Analisa Produk
  • Nama produk : Anda bebas menentukan nama untuk produk Anda
  • Keunggulan : Anda bisa menjelakan keunggulan apa saja dari produk Anda
  • Strategi harga : Anda bisa melakukan survey untuk mengetahui harga cup cake pada umumnya.
  • Strategi Distribusi dan promosi : Anda bisa menjaring relasi seperti agen kue,supermarket dll
  1. Analisa pasar
  • Profil konsumen : Anda bisa menjelaskan siapa saja target konsumen Anda
  • Pesaing dan peluang pasar : Anda bisa menjelaskan dari keunggulan yang Anda miliki dari cup cake Anda bisa menjadi sebuah motivasi bagi Anda dan dalam menghadapi persanigan yang semakin ketat Anda akan melakukan survey pasar dan melakukan inovasi untuk mempertahankan konsumen Anda.
  1. Strtegi Pemasaran
  • Varian produk : Cupcake original, Cupcake rasa strawberry, Cupcake rasa vinala, Cupcake rasa coklat, Dll
  • Harga : Rp 8.000 per buah
  • Lokasi usaha : lokasi yang mudah dijangkau dengan kendaraan ataupun transportasi umum
  • Promosi : melului mulut ke mulut, media social, brosur
  1. Analisa Keuangan :
Untuk pembelian peralatan (investasi)
NoKeteranganHarga
1kompor gas Rp 400,000
2pengukus Rp 425,000
3etalase Rp 1,200,000
4mixer Rp 280,000
5wadah Rp 70,000
6peratan lain-lain Rp 850,000
TOTAL Rp3,225,000
Untuk pembelian bahan baku :
NoKeteranganHarga
1tepung terigu Rp 740,000
2telur Rp 190,000
3susu Rp 660,000
4coklat Rp 430,000
5lain-lain Rp  255,000
TOTAL Rp 2,275,000
Untuk biaya operasional selama satu bulan :
NoKeteranganHarga
1biaya listrik Rp 57,000
2biaya air Rp 27,000
3biaya sewa tempat Rp480,000
4biaya tenaga kerja Rp200,000
5biaya lain-lain Rp400,000
TOTAL Rp 1,164,000
Jadi jumlahnya modal yang bisa Anda gunakan untuk usaha cup cake adalag Rp 3.225.000 + Rp 1.164.000 + Rp 2.275.000 = Rp 6.664.000
  • HPP
Biaya bahan baku Rp 2,275,000
Biaya Tenaga Kerja Rp 200,000
BOP Rp 964,000
Biaya Produksi Rp 3,439,000
  • Asumsi
Jika diasumsikan dalam satu bulan Anda bisa menjual sebanyak 1020 cup cake dengan harga Rp 8.000 per buah, maka pendapatn penjualan Anda dalam satu bulan adalah Rp 8.000 x 1.020 = Rp 8.160.000
  • Keuntungan kotor = Rp 8.160.000 – Rp 3.439.000 = Rp 4.721.000
  • Keuntungan bersih = Rp 4.721.000 – Rp 964.000 = Rp 3.757.000
  • Laporan Laba Rugi =
pendapatan dari penjualan
penjualan bersih Rp  8,160,000
pembelian Rp  3,439,000
Laba Kotor Rp4,721,000
Biaya Usaha
biaya listrik Rp         57,000
biaya air Rp         27,000
biaya sewa Rp                      –
biaya tenaga kerja Rp      200,000
Total Biaya Usaha Rp 1,164,000
laba bersih Rp 3,557,000
  • Laporan perubahan mmodal
Modal awal……………………………………………………………Rp 6.664.000
Laba bersih…………………………………………………………….Rp 3.557.000
Modal akhir……………………………………………………..Rp 10.221.000
Dari contoh perhitungan di atas dengan menggunakan asumsi dalam satu bulan Anda bisa mendapatkan penjualan sebesar Rp 8.160.000, menghasilkan laba bersih Rp 3.557.000, sehingga terjadi perubahan modal yang pada awalnya modal Anda sebesar Rp 6.664.000 menjadi Rp 10.221.000. Perhitungan di atas merupakan contoh sederhana saja, besar kecilnya modal, biaya-biaya usaha, pendapatan tergantung dari Anda selaku pemegang kekuasaan penuh. Semakin tinggi pendapatan penjualan Anda akan semakin tinggi pula keuntungan yang bisa Anda dapatkan




Minggu, 31 Maret 2019

Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan ( SAK )

Pengertian SAK
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan  agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984.  SAK di Indonesia menrupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.
Selain untuk keseragaman laporan keuangan, Standar akuntansi juga diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. Di Indonesia SAK yang diterapkan akan berdasarkan IFRS pada tahun 2012 mendatang.
Pada PSAK-IFRSSAK ETAP ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK Syariah diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Syariah sedangkan SAP oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah.
Berikut ini penjelasan dari macam-macam SAK tersebut :
  1. PSAK-IFRS
PSAK-IFRS akan diterapkan secara utuh pada tahun 2012. Saat ini masih dalam proses konvergensi. Proses ini melalui tahap adopsi pada tahun 2008-2010 kemudian tahun ini memasuki tahap persiapan akhir sebelum tahap implementasi di tahun 2012.Pada PSAK ini wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas public seperti : Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. Tujuan dari PSAK ini adalah memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan.
Lalu Kenapa Indonesia mengadopsi IFRS ?
Indonesia mengadopsi IFRS karena Indonesia adalah bagian dari IFAC yang sudah pasti harus mematuhi SMO(Statement Membership Obligation) yang menjadikan IFRS sebagai accounting standard. Selain itu konvergensi IFRS adalah kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 Forum. Pada pertemuan pemimpin G20 di Wahington DC, pada 15 November 2008 didapati hasil : “Strengthening Transparency and Accountability” yang kemudian pada 2 April 2009  di London pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk : Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of highquality global accounting standards.”
MANFAAT IFRS
Manfaat dari penerapan IFRS sebagai berikut :
  1. Meningkatkan daya banding laporan keuangan
  2. Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal Internasional
  3. Menghilangkan hambatan arus modal Internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan
  4. Mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis
  5. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice
Jadi walaupun Indonesia harus menyesuaikan standard keuangan dengan IFRS namun hal ini akan mempermudah untuk pelaporan keuangan meskipun aka nada perubahan-perubahan dalam penyusunan laporan keuangan itu sendiri yang bersifat menyuluruh.
Karakter IFRS
IFRS menggunakan “Principles Base” yaitu :
  • Lebih menekankan Interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut
  • Standard membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi
  • Membutuhkan professional judgement pada penerapan standard akuntansi.
IFRS juga menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri atau menggunakan jasa penilai. Selain itu IFRS mengharuskan pengungkapan(disclosure) yang lebih banyak baik kwantitatif maupun kualitatif.
2.  SAK-ETAP
SAK ETAP adalah Standard akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. ETAP yaitu Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.
ETAP menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. SAK-ETAP diterbitkan pada tahun 2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan pada 1 Januari 2010. SAK ini diterapkan secara retrospektif namun jika tidak praktis dapat diterapkan secara prospektif yang berarti mengakui semua asset dan kewajiban sesuai SAK ETAP juga tidak mengakui asset dan kewajiban jika tidak diizinkan oleh SAK-ETAP, selain itu Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan PSAK lama menjadi pos-pos sesuai SAK-ETAP juga menerapkan pengukuran asset dan kewajiban yang diakui SAK ETAP.
Manfaat SAK ETAP
Dengan adanya SAK ETAP diharapkan perusahaan kecil dan menangah dapat untuk menyusun laporan keuangannya sendiri juga dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga perusahaan dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usahanya.
Manfaat lain dari SAK ETAP antara lain :
  1. Lebih mudah implementasinya dibandingkan PSAK-IFRS karena lebih sederhana
  2. Walaupun sederhana namun tetap dapat memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan
  3. Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi  di Indonesia serta dibuat lebih ringkas
  4. SAK ETAP masih memerlukan profesional judgement namun tidak sebanyak untuk PSAK-IFRS
  5. Tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK lama, namun ada beberapa hal yang diadopsi/modifikasi dari IFRS/IAS
SAK ETAP terdiri dari 30 Bab dan daftar istilah yang mempermudah untuk memahami SAK ini.
3.  PSAK Syariah
PSAK Syariah digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Dalam PSAK Syariah ini pengembangan dilakukan dengan model PSAK umum namun psak ini berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI.
PSAK Syariah berada dalam PSAK 100-106 yang terdiri dari :
  1. Kerangka Konseptual
  2. Penyajian Laporan Keuangan Syariah
  3. Akuntansi Murabahah
  4. Musyarakah
  5. Mudharabah
  6. Salam
  7. Istishna
4.  SAP
SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. SAP ini ditetapkan sebagai PP(Peraturan Pemerintah) yang diterapkan untuk entetitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).
SAP diterapkan dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP SAP). Penyusunan SAP melalui tahapan-tahapan seperti :
  1. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar
  2. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
  3. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
  4. Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja
  5.  Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
  6. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
  7. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)
  8. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik (Public Hearings)
  9. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian
  10. Finalisasi Standar
Jadi SAP disusun hanya untuk instalasi kepemerintahan baik pusat maupun daerah untuk menyusun laporan keuangan dalam pemerintahan. Dan diharapkan dengan adanya SAP maka akan ada transparansi, parisipaso dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara sehingga dapat mewujudkan pemerintahan yang baik.

               SOAL PILIHAN GANDA
PP yang menetapkan tentang Standar Akuntansi pemerintahan ( PP SAP )  adalah. .. 
A. PP Nomor 23 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005
B. PP Nomor 24 Tahun 2006 tanggal 13 Juni 2005
C. PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005
D. UU Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 17 Juni 2005
E. UU Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005

Rabu, 20 Maret 2019

Materi laporan keuangan usaha


LAPORAN KEUANGAN USAHA

A.Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli


1. Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim
Menurut mereka laporan keuangan merupakan laporan yang diharapkan mampu memberikan informasi perusahaan dan digabungkan dengan informasi lain, misalnya industri, konidisi ekonomi
2. Ikatan Akuntan Indonesia
Laporan keuangan adalah susunan yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan (financial positition), kinerja keuangan (financial performance) dan arus kas (cash flow).
Untuk mencapai tujuan ini, dalam laporan keuangan harus berisi elemen yang terdiri dari aset, kewajiban, beban, networth, pendapatan dan perubahan ekuitas serta arus kas.
3. Munawir (2010:5)
Menurut Munawir laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta perubahan ekuitas. Neraca menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada peroide tertentu. Sedangkan laba rugi menunjukan hasil-hasil dan beban perusahaan yang telah dicapai.
4. Harahap (2009:105)
Menurut dia, laporan keuangan menggambarkan keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan pada jangka waktu tertentu.
5. Gitman (2012:44)
Laporan tahunan yang dimiliki perusahaan dan harus diberikan kepada pemegang saham, merangkum dan mendokumentasikan kegiatan keuangan selama satu tahun terakhir. 



B.Tujuan Laporan keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesiatujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggrisstewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.


C.Jenis-jenis Laporan Keuangan

Secara umum macam-macam laporan keuangan terdiri dari :

 1. Neraca  

Laporan neraca atau daftar neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban/hutang dan modal pada periode waktu tertentu. Neraca dapat disusun setiap saat. Neraca memiliki isi atau komponen yang terdiri atas:
a). Harta/Aktiva/Asset
Harta merupakan asset yang dimuliki sebuah perusahaan yang mempunyai peran dalam operasi perusahaan contohnya kas, aktiva tetap, aktiva tak berwujud, persedian dan lain-lain. Menurut beberapa ahli, asset memilki arti yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya.
Menurut Accounting Principal Board (APB)Statement (1970:132), mengemukakan bahwa asset perusahaan termasuk didalamnya pembebanan yang tertunda yang dinilai dan diakui sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.
Financial Accounting Standart Board (FASB)(1985) berpendapat, asset adalah kemungkinan keuntungan yang didapat oleh suatu perusahaan sebagai akibat dari kegiatan transaksi pada masa lalu.
Dari dua definisi di atas bisa disimpulkan bahwa seesuatu dianggap asset jika di waktu yang akan datang mampu memberikan net cash inflow yang postif terhaap perusahaan.
Macam-macam aktiva
Secara umum aktiva bisa diklasifiaksikan menjadi dua macam:
1. Aktiva tetap berwujud (fixed Assets)
Merupakan semua barang yang dimiliki suatu peusahaan untuk tujuan operasional dan dipakai secara aktif serta memiliki masa kegunaan jangka panjang.
Aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa yang pendek harus didepresiasi selama masa kegunaannya dan dicatat dalam neraca sebesar nilai bukunya (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasin).
Yang termasuk ke dalam jenis aktiva ini adalah bangunan, mesin, alat-alat pabrik, alat-alat transportasi, alat-alat kantor, mebel, alat kerja bengkel, aktiva sumber alam Sedangkan aktiva tetap berwujud yang memilki masa kegunaan tak tebatas dimasukan ke dalam neraca sebear harga perolehan.
Yang termasuk jenis ini antara lain, hak-hak istimewa yang dijamin oleh undang-undang, perjanjian-perjanjian dan kontrak.
b). Kewajiban/Utang (Liabilities)
Accounting Principal Board (APB) mendefinisikan utang sebagai kewajiban ekonomis dari perusahaan yang diakui dan nilai sesuai prinsip akuntansi. Saldo kredit yang ditunda juga termasuk ke dalam kewajiban perusahaan.
Sedangkan Financial Accounting Standart Board (FASB) mendefinisikan utang dengan :
…Kemungkinan pengeluaran kekayaan ekonomis suatu perusahaan di masa mendatang yang muncul akibat suatu transaksi yang sudah terjadi…
Kewajiban tersebut bisa berupa harta maupun jasa tergantung dari perjanjian yang telah disepakati dengan pihak lain.
Dari kedua definisi diatas, utang atau kewajiban memilki tiga sifat utama, yakni :
  1. Utang itu benar ada/real.
  2. Utang itu tidak bisa dihindarkan.
  3. Utang yang mewajibkan perusahaan telah terjadi.
Berdasarkan jangka waktunya, utang dapat dibagi menjadi dua, yaitu utang jangka pendek (Current liabilities) dan utang jangka panjang (long term liabilities).
Utang jangka panjang menurut Harnanto merupakan semua kewajiban yang pelunasannya melebihi batas waktu satu tahun. Contoh hutang jangka panjang adalah obligasi, hutang bank dan hutang hipotek.
c). Pemilik Modal (Owner Equity)
Modal adalah hak yang tersisa atas aktiva satu perusahaan setelah dikurangi hutangnya. Nilai modal sendiri berbeda tergantung pada jenis peusahaan.
Jika jenisnya adalah perseorangan maka nilai modalnya merupakan modal pemiliknya sendiri, dan jika bentuknya perseroan maka nilai modal terdiri dari modal setor dan modal pendapatan.

 2. Laporan Laba-Rugi  

Menurut Committee on Terminology laba didefinisikan sebagai jumlah yang di dapat dari pengurangan harga pokok produksi, biaya operasional lain dan kerugian dari penghasilan operasi.
Sedangkan menurut Accounting Principal Board (APB) statement laba rugi adalah kelebihan penghasilan yang didapat selama suatu perdiode tertentu.
Dari kedua pendapat di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa laba rugi merupakan selisih, baik positif maupun negatif yang diperoleh dari kegiatan operasional dan non-operasional selama periode waktu tertentu.
Laporan laba rugi memiliki isi atau atau komponen yang terdiri atas:
a). Pendapatan/hasil/revenue
Pendapatan adalah hasil dari penjualan jasa kepada perusahaan atau penerima jasa. Harahap mendefinisikan, penghasilan akan dikatakan sebagai pendapatan pada waktu kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu sudah selesai.
b). Biaya (Expense)
Menurut FASB, biaya merupakan arus keluar aktiva, pemakaian aktiva atau timbulnya kewajiban dan atau kombinasi dari keduanya dalam jangka waktu tertentu. Keadaan tersebut disebabkan oleh delivery barang, biaya jasa atau kegiatan operasional perusahaan lainnya.
Biaya dapat digolongkan menjadi:
  • Biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada waktu tertentu.
  • Biaya yang dihubungkan dengan periode waktu tertentu yang tidak terkait dengan penghasilan.
  • Biaya yang karena alasan praktis tidak bisa dikaitkan dengan periode manapun.

 3. Laporan Laba Perubahan Modal (Insidentil Gains & Insidentil Loses)  

FASB mengartikan Gains sebagai naiknya tingkat nilai Equity dari transaksi yang bersifat insidentil dan bukan aktivitas utama entity dan dari transaksi atau kejadian lainnya yang berpengaruh terhadap entity selama satu periode terntentu kecuali yang berasal dari hasil/investasi pemilik.
Sedangkan Loses merupakan turunnya nilai Equity dari transaksi yang bersifat insidentil dan bukan aktivitas utama entity dan dari transaksi atau kejadian lainnya yang berpengaruh terhadap entity selama satu periode terntentu kecuali yang berasal dari hasil/investasi pemilik.

 4. Laporan Arus Kas/Pos Luar Biasa (Exraordinary item)  

Adalah transaksi yang berpengauh terhadap materil yang tidak diperkirakan terjadi berulang kali dan juga tidak dianggap sebagai hal yang berualang dalam proses operasional dari suatu perusahaan.
Adapaun kriteria Pos luar biasa menurut PAI adalah:
  • Bersifat tidak biasa, yang berarti mempunyai tingkat ketidaknoramalan yang tinggi dan tiak ada hubungannya dengan aktivitas perusahaan sehari-har.
  • Jarang terjadi atau tidak diharapkan terjadi pada masa yang akan datang.






SOAL PILIHAN GANDA

1. Dibawah ini yang termasuk jenis laporan keuangan yang tepat,  kecuali.....
A. Laporan arus kas
B. Neraca
C. Laporan laba rugi
D. Buku besar
E. Laporan perubahan modal

2.Prive merupakan akun dalam laporan...

A.Neraca
B .Laba/rugi
C.Perubahan modal
D. Perubahan modal dan neraca
E. Jurnal umum

3.Suatu perusahaan dikatakan mendapatkan laba apabila akun pendapatan berada disisi......laporan laba rugi. 
A. Kanan
B. Atas
C. Kiri
D. Debet. 
E. Kredit

Laporan keuangan usaha cup cake

Laporan Keuangan Cup Cake Untuk mendapatkan tampilan cup cake yang menarik di atasnya Anda bisa membuat kreasi misalnya dengan memb...